Syukurku padaMu

Syukurku padaMu

Sunday 23 August 2020

MELIHAT ALLAH DI DALAM RUMAHTANGGA

MELIHAT ALLAH DI ALAM  RUMAHTANGGA


Dulu sejak akhil baligh, walapun tidak lah hidup dalam keluarga berlatar belakang agama, tetapi sudah terbiasa bermonolog dengan hati. 


Sehinggalah bila bergelar mahasiswa kemudian bergelar isteri, terasa hati yang dahulunya sering digunakan untuk bermonolog kononnya dengan diri sendiri adalah sebenarnya monolog dengan Tuhan


Al-Fudhail bin 'Iyadh r.a berkata, "Sesungguhnya seorang hamba dapat melakukan taat ibadat kepada Tuhan itu hanya menurut kedudukannya di sisi Tuhan, atas perasaan imannya terhadap Tuhan, atau kedudukan Tuhan di dalam hatinya."  [Petikan dari kitab Al-Hikam - Syeikh Ibnu Atho-illah]


Rujukan :http://unikversiti.blogspot.com/2013/12/bagaimana-kedudukan-kita-di-sisi-allah.html


Setelah kefahaman itu didapati, maka seringlah setiap detik setiap saat monolog dengan Tuhan itu berlaku. Tidak perlu menantikan waktu solat atau ketika berwuduk. Tetapi paling banyak sewaktu kesusahan. Monolog itu akan semakin jelas dan diulang-ulang


Itulah yang berlaku dalam diri kita, cuma mungkin ada yang tidak sedar betapa besarnya pengaruh monolog ini di dalam kehidupan seharian kita apatah lagi dalam menjalani alam rumahtangga


Bilamana setiap pasangan sering melihat pasangan dengan mata kasar sebagai manusia dan lupa melihat pasangan sebagai hamba ciptaan Allah yang mana diuji dan menguji.


Bilamana alam rumahtangga diuji dengan rasa sakit hati, kita sering menganggap yang memberikan rasa sakit itu adalah pasangan


Pasangan tidak cukup memberi nafkah,tidak cukup memberi layanan, tidak cukup memberi kasih sayang, tidak cukup memberi hadiah, tidak cukup itu dan ini.


Segala kekurangan pasangan yang menyakitkan itu kita sandarkan kepada pasangan


Sehinggalah satu masa kita hanya melihat perkataan cerai di minda


Dan seterusnya perceraian itu berlaku


Dan tragisnya waktu itu, kita tetap masih sakit hati sekalipun sudah hidup sendirian atau bersama pasangan baru


Dari mana pula rasa sakit hati itu?


Begitulah putaran hidup yang bernama manusia


Berbeza dengan putaran hidup seorang hamba Allah yang meletakkan Allah di dalam setiap kali monolognya.


Bila mana hatinya sakit bagai dihiris maka meluncurlah kalimah keramat "Astaghfirullahalzim"


Seperit hatinya maka  selaju-lajunya kalimah keramat ini dilazimi disertai kalimah yang lain nya juga menurut ilmunya (hamba Allah itu sendiri)


Dan sehiggalah magis Allah tiba apabila kemudian dari itu Allah akan hadirkan ketenangan yang maha dahsyat dan nikmat ketenangan itu amat indah dirasai setelah keperitan itu dilalui dengan istighfar


Entah keajaiban apa, tapi itulah hakikatnya


Hakikat yang dirasai di dalam hati tentang kebesaran Allah di kala kita menyebut dan mengingatiNya kita tidak lagi melihat pasangan tetapi kita mampu melihat Allah Azzawajalla dan tiba-tiba sahaja pandangan benci dan sakit kepada pasangan akan hilang. Melainkan rasa kagum dan kasih kepada Allah yang telah memberikan kita segala nikmat atas dunia termasuklah nikmat berpasangan


Disaat sudah kembali kepada Allah itu, datanglah meluncur segala ingatan kebaikan pasangan yang awalnya tadi hanya buruk yang kelihatan


Datanglah kembali rasa cinta yang mana cinta itu semata-mata kerana menagih cinta Allah melalui kehadiran pasangan sebagai alat mendekatkan diri kepada Allah bukan kerana nafsu apatah lagi kerana cinta dunia


Terima kasih dan berjuta kesyukuran hanya kepada ALLAH SWT . Dialah pemilik dan pemelihara kepada alam raya apatah lagi terhadap kita hamba yang amat dikasihiNya melebih kasih sang ibu kepada anaknya


Salam sayang

Ikhlas.Cinta.Ilahi

YongAyuni

23Ogos2020/Ahad

1913pm

https://t.me/tintaisteri/23


No comments:

Post a Comment

KEKUATAN MAAF

Beruntunglah.. Beruntunglah jika anda punyai hati yang mudah memaafkan Jangan sesekali merasa keberuntungan itu dalam pemilikan harta ataupu...